Kiran masih sibuk membereskan buku-buku yang berserakan didepannya dan memasukkannya kedalam tas,tiba-tiba saja reza mengambil satu kursi dan duduk disamping kiran,kiran tersontak rada kaget,”eh,kamu ngagetin aja” reza terdiam ditatapnya jauh kedalam mata wanita yang ada didepannya itu kemudian mengecup kening kiran mesra “aku sayang sama kamu”ucap reza.
Kiran tersenyum manis sambil digenggamnya tangan lelaki yang ada disampingnya itu “aku juga sayang sama kamu za” “tapi sampai kapan hubungan kita bakal gini terus?”nada bicara kiran mulai meragu
Reza hanya menatap kedalam mata kiran,dilihatnya penuh tanda tanya besar didalamnya reza tau wanita itu membutuhkan jawaban darinya,kini reza mendaratkan ciuman kepipi kiran sambil berbisik lirih ditelinga kiran “aku masih takut bakal nyakitin kamu lagi sayang”
“tapi kalo hubungan kita stuck gini terus kamu juga bakal nyakitin aku”kini nada bicara kiran mulai meninggi
“kasih aku waktu sayang,aku lebih suka kita gini dulu kita TTMan dulu”reza berusaha meyakinkan wanita pujaannya itu
“tapi kenapa?kita saling sayang,kita juga saling cinta terus kenapa kita ga bisa jadi sepasang dara yang bakal terbang bersama?”wajah kiran memelas dan semakin erat menggengam tangan reza
Sekali lagi reza mencium kening kiran cukup lama,kemudian melepaskan genggaman wanita itu “aku sayang sama kamu,maaf kalo aku belum bisa ngasih jawaban yang lebih baik dari ini”
“apa kamu udah punya wanita lain?” tiba-tiba saja pertanyaan konyol itu mucul dari mulut kiran
“Sumpah gak ada! Jangan pernah berfikir aku kayak gitu,aku masih sayang sama kamu” kini nada bicara reza yang mulai meninggi
Kiran hanya tersenyum tipis,seakan ada yang mengganjal dihatinya,yang ingin sekali dia katakan pada reza tapi sulit rasanya ingin dia ucapkan.
Reza kemudian berlalu meninggalkan kiran sendiri ...
Hari ini kiran tak melihat reza dikampus,nomernya pun nggak aktif entah mengapa hari ini kiran merasa dunianya sedang hilang,perasaannya entah melayang-layang kemana dia tak tahu,dikantin kiran duduk sendiri dipesannya jus alpukat kesukaannya.
“hai,boleh nanya?” tiba-tiba saja seorang wanita duduk disamping kiran “dian?”desis kiran “dian mantannya reza? Kenapa dia disini,duduk disampingku,mau bertanya apa dia?”batin kiran
“mau nanya apa?”kiran bertanya ragu
“Kamu masih sayang sama reza?” pertanyaan yang dianggap sangat tolol oleh kiran,pertanyaan yang tak pernah disangkanya akan keluar dari seorang wanita yang notabenenya hanya mantannya reza hingga menimbulkan ribuan tanda tanya dalam benak kiran.
“emaang kenapa?”kiran bertanya lagi dengan keraguan
“aku hanya butuh kejujuran kamu,agar semuanya lebih jelas”ungkap dian
“apanya yang jelas?emang kenapa?”
“Reza bilang sama aku kalo kamu masih sayang dia”
“Aku emang masih sayang sama dia,aku masih bertahan buat dia,tapi kalau reza udah punya wanita lain yang lebih baik dari aku,aku akan berhenti buat bertahan aku yang akan mundur”
Dian menepuk pundak kiran dan menatapnya dalam “aku gak lebih hebat dari kamu”
“maksudnya? Kamu masih sayang sama reza?” kiran mulai aneh dengan kata-kata dian
“iya lah sayang,aku kan pacarnya!”ucap dian mantap
Kiran terdiam “aaapaaa? Pacar? Sejak kapan??”pikiran kiran mulai kacau dipenuhi oleh pertanyaan2 tidak percaya kalau dian seseorang yang ada dimasalalu reza kini menjadi kekasihnya lagi.perasaan kiran seperti sedang dipanah oleh jutaan anak panah yang menusuk tepat dhatinya hingga kiran tak tau apa rasa sakitnya itu.
“ouh kalian CLBK ya? Selamat ya?”ucap kiran dengan santainya,dia tutupi semua lukanya dengan tersenyum.
“makasih ya,aku minta maaf kalo aku udah ngambil reza dari kamu”ucap dian ragu
“engga kok,aku yang harusnya minta maaf,aku yang udah gangguin hubungan kalian,aku yang salah hadir diantara waktu kalian,aku memang harusnya mundur.”ucap kiran
“engga kok,kamu gak salah...reza yang bodoh nyianyain kamu kayak gini”
“engga reza gak salah,dia udah milih kamu,itu berarti aku yang harus mundur”
“aku bisa ngrasain apa yang kamu rasain kok!” ucap dian sambil mengelus-elus pundak kiran,kiran hanya tersenyum tipis “longlast ya sama reza..jagain dia baik-baik jangan pernah sia-siain dia lagi,dia pantes kok buat kamu” kemudian kiran berlalu meninggalkan dian yang masih duduk.
Dikamarnya kiran langsung merebahkan tubuhnya,seakan dia ingin melepaskan penatnya,ingin rasanya dia teriak sekenceng-kencengnya tapi semuanya rasanya tertahan,tak bisa ia keluarkan,bahkan airmatanyapun tak bisa setetespun ia teteskan.
Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi,kiran segera beranjak membukakan pintu,dilihatnya sosok lelaki yang sedang memenuhi fikirannya ada dihadapannya “eh,kamu za”
“hai ran...”ucap reza ragu
“ada apa?” ucap kiran cuek
“hmm kamu tadi ketemu dian engga?”
“emang kenapa?”
“ya akku nanya,kok malah balik nanya sih?”
“kalo iya kenapa?”
“Hmm dia bilang apa aja?” wajah reza mulai rada ketakutan
“ya aku udah cukup tau semuanya kok,dan semuanya udah cukup jelas”
Reza menundukkan kepalanya,wajahnya penuh penyesalan tapi kiran sudah tek peduli semua itu,dia hanya sedang berusaha menahan segala emosinya didepan reza,kiran berusaha menahan airmatanya agar tak keluar menetes dihadapan reza.
“maaf” hanya kata itu yang terucap dari bibir reza,wajahnya masih dipenuhi penyesalan
“iya udahlah,kamu udah memilih za,aku udah mundur!”
“maaf ran,tapi please jangan berfikir aku suka mainin perasaan cewek” reza mengucapkan maaf lagi
“ya aku udah cukup tau aja kok,bahagia ya sama dia”ucap kiran cuek
“maaf ran,kita masih bisa betemen kan?”ketiga kalinya reza mengucapkan maaf sambil mengulurkan kelingkingnya dihadapan kiran yang sejak tadi tak berani menatap jauh kedalam mata reza.
Dengan ragu kiran menyatukan kelingkingnya dengan kelingking reza “ya,temen”ucap kiran dengan hatinya yang entah mengapa terlalu nyesekk saat bilang temen.
“maaf ya ran” keempat kalinya reza mengucapkan maaf hingga kiran merasa muak mendengarnya,perlahan reza berlalu dan hilang dari pandnagan kiran.
Kiran kembali kekamarnya,dipeluknya bantalnya,ada sesak yang mengelayuti hatinya,ada ribuan sesal yang terus menghujamnya tapi dia tau ini yang terbaik,ini jawaban tuhan,kiran mulai mencoba keras menahan sesaknya dia berusaha tersenyum,dia tak ingin menangis ini semua sudah berakhir kini hatinya bebas terbang sesuka hatinya dia tek perlu lagi meghabiskan waktunya untuk memikirkan kelanjutan hubungannya denga reza kini dia bebas hatinya tidak bergantung lagi pada harapan-harapan kosong yang reza berikan,kini kiran mencoba mencari alasan yang lebih indah yang bisa membuatnya tersenyum
“Backsong >> Lyla-Akhir cerita”
Diitaraa
No comments:
Post a Comment