Terimakasih tuan untuk segala pengacuahanmu, kini aku sadar bahwa aku harus melangkah lebih jauh darimu :)

Saturday, November 10, 2012

Aku iri Tuhan :(

Kamu belum bertanya bagaimana perasaanku padamusaat ini...kenapa kamu sudah memilih yang lain? Kenapa juga kamu mengajakku melayang menjadi seorang mantan yang trus kamu beri harapan bila ternyata kamu telah mencintai yang lain?

Ah,kini aku mulai ragu akan “cinta”! “ah apa itu cinta? Sepertinya sekarang cinta sudah tak penting! Buktinya kamu yang seberengsek itu bisa punya pacar? Dan aku yang sangat mengandalkan kekuatan magis cinta justru masih sendiri! Ah,cinta itu Cuma lelucon,Cuma anak cenggeng yang masih mengandalkan kekuatan cinta buat ngdapetin kekasih,seperti aku misalnya.”

Sakit hati?! Ya,sekarang aku baru tau kenapa cinta itu menyakitkan,karena cinta itu mainan anak cenggeng!
Orang dewasa mungkin udah gak mainan cinta tapi keseriusan,komitmen,dan kepercayaan!
Cinta itu cuman bikin hari kita kayak pelangi tapi juga kadang kayak badai,bikin mood yang tadinya happy mendadak galau!

Kamu bahagia ya sekarang udah punya cewek baru?! Pastilah...kamu kan gak punya “cinta” ya wajar sih kalo cepet Move-on nya ,cepet dapet ceweknya.
Tapi aku masih sama...masih sendiri,masih bergelayutan dengan kenangan-kenangan masalalu,masih sesekali cenggeng kalau ingat kelakuan kamu dulu,atau nyesek saat melihat orang-orang yang dulu sering menyakiti hatiku bahagia,ah...kadang aku merasa Tuhan kurang sedikit adil dengan hidupku.

Jujur aku iri Tuhan...
Mereka bisa bahagia,mereka bisa tersenyum,hidup mereka kini lebih baik daripada aku
Lalu aku?! Haruskah aku terus menahan diriku,membohongi diriku sendiri kalau aku bahagia seperti ini?
Haruskah aku terus menangis dengan hati yang kupaksa tegar dan kuat?!
Aku lelah Tuhan...
Aku juga ingin bahagia seperti mereka,seperti saat mereka bersama kekasih mereka,ketika mereka memiliki sandaran saat mereka rapuh,aku juga ingin Tuhan...
Aku tau Engkau sedang mengajarkan sesuatu dalam hidupku,tapi aku terlalu “bodoh” untuk memahami maksudmu Tuhan...

Jadi bisakah Engkau bahagiakanku seperti bahagia mereka? Bisakah senyumku kini mengembang sempurna? Bisakah engkau memberiku bahu untuk menopang rapuhku?

Yogyakarta dengan kehampaan yang dahsyat
Diitaraa

No comments:

Post a Comment