Terimakasih tuan untuk segala pengacuahanmu, kini aku sadar bahwa aku harus melangkah lebih jauh darimu :)

Tuesday, August 27, 2013

Aku Pengen Kamu Tau !! (Soundcloud : @misteeerius)

hey kamu ...
kamu yang udah aku anggep sebagai seseorang yang spesial di keseharian aku
ini aku ...
dengan segala kekurangan yang gak pantes kamu banggain
aku gak tau ...
kamu lagi ngapain sekarang ?
aku juga gak tau ...
kamu lagi sama siapa sekarang ?

dan aku juga lebih gak tau ...
apa aku masih berhak untuk mengenal kamu ?
aku gak tau (⌣́_⌣̀)
aku cuma pengen kamu tau ...
aku capek ... jadi seseorang yang s'lalu ada buat kamu
aku cuma pengen kamu tau
aku pingin punya lebih yang kamu rasain ke dia
aku rasain juga ...

kamu tau kan menunggu seseorang itu gimana rasanya ?
sebenernya sih aku gak ada keinginan buat terus-terusan nubgguin kamu
tapi gak tau kenapa hati ini malah tak menduga ke kamu (⌣́_⌣̀)

tak ada jawaban malah luka yang dateng (⌣́_⌣̀)
kamu tau kan cemburu ini gimana rasanya ?
bohong kalo aku sering bilang aku gak cemburu liat kamu sama dia ...
ya aku cemburu soalnya aku udah anggep kamu sebagian dari hidup aku
uhh lama juga yah aku setia jadi pendengar kamu
ikut ngejagain hati kamu
tapi kamu gak pernah tau kan ?

sebenernya aku pengen banget lebih dari dia
apa kamu tau ... aku cukup menderita
karena keadaan ini, gak tau kan ?
gak papa kok, aku juga gak ingin kamu tau (⌣́_⌣̀)
hey kamu ...
kamu yang udah aku anggep sebagai seseorang yang spesial di keseharian aku
ini aku ...
dengan segala kekurangan yang gak pantes kamu banggain
aku gak tau ...
kamu lagi ngapain sekarang ?
aku juga gak tau ...
kamu lagi sama siapa sekarang ?

dan aku juga lebih gak tau ...
apa aku masih berhak untuk mengenal kamu ?
aku gak tau (⌣́_⌣̀)
aku cuma pengen kamu tau ...
aku capek ... jadi seseorang yang s'lalu ada buat kamu
aku cuma pengen kamu tau
aku pingin punya lebih yang kamu rasain ke dia
aku rasain juga ...

kamu tau kan menunggu seseorang itu gimana rasanya ?
sebenernya sih aku gak ada keinginan buat terus-terusan nubgguin kamu
tapi gak tau kenapa hati ini malah tak menduga ke kamu (⌣́_⌣̀)

tak ada jawaban malah luka yang dateng (⌣́_⌣̀)
kamu tau kan cemburu ini gimana rasanya ?
bohong kalo aku sering bilang aku gak cemburu liat kamu sama dia ...
ya aku cemburu soalnya aku udah anggep kamu sebagian dari hidup aku
uhh lama juga yah aku setia jadi pendengar kamu
ikut ngejagain hati kamu
tapi kamu gak pernah tau kan ?

sebenernya aku pengen banget lebih dari dia
apa kamu tau ... aku cukup menderita
karena keadaan ini, gak tau kan ?
gak papa kok, aku juga gak ingin kamu tau (⌣́_⌣̀)
hey kamu ...
kamu yang udah aku anggep sebagai seseorang yang spesial di keseharian aku
ini aku ...
dengan segala kekurangan yang gak pantes kamu banggain
aku gak tau ...
kamu lagi ngapain sekarang ?
aku juga gak tau ...
kamu lagi sama siapa sekarang ?

dan aku juga lebih gak tau ...
apa aku masih berhak untuk mengenal kamu ?
aku gak tau (⌣́_⌣̀)
aku cuma pengen kamu tau ...
aku capek ... jadi seseorang yang s'lalu ada buat kamu
aku cuma pengen kamu tau
aku pingin punya lebih yang kamu rasain ke dia
aku rasain juga ...

kamu tau kan menunggu seseorang itu gimana rasanya ?
sebenernya sih aku gak ada keinginan buat terus-terusan nubgguin kamu
tapi gak tau kenapa hati ini malah tak menduga ke kamu (⌣́_⌣̀)

tak ada jawaban malah luka yang dateng (⌣́_⌣̀)
kamu tau kan cemburu ini gimana rasanya ?
bohong kalo aku sering bilang aku gak cemburu liat kamu sama dia ...
ya aku cemburu soalnya aku udah anggep kamu sebagian dari hidup aku
uhh lama juga yah aku setia jadi pendengar kamu
ikut ngejagain hati kamu
tapi kamu gak pernah tau kan ?

sebenernya aku pengen banget lebih dari dia
apa kamu tau ... aku cukup menderita
karena keadaan ini, gak tau kan ?
gak papa kok, aku juga gak ingin kamu tau (⌣́_⌣̀)

Check Soundcloud at : Aku Pengen kamu tahu

Apalah artinya Jarak

“Kita masih sama-sama bernafas dibawah matahari yang sama, kita masih sama-sama menatap langit yang sama, dan kita masih dalam satu pelukan, pelukan Tuhan”

Jadi, kenapa harus takut sama jarak? Jarak bukan Tuhan yang bisa nentuin hidup dan mati kita, jarak juga bukan Dewa yang berhak menentukan jodoh kita.
Selama di dada kita masih ada harapan, selama kita yakin kalau dibawah langit yang sama kita pasti bakal bisa ketemu lagi, jarak jutaan mil pun gak punya kendali apa-apa.

Aku yakin suatu saat nanti di suatu hari di masa depan nanti, aku dan kamu pasti akan ada disatu titik waktu yang sama.
Entah dengan sebutan “KITA” atau masih tetap “KAMU” dan “AKU” yang memiliki jalan takdir berbeda.

Meski kini langkah kita mengarah kearah yang berbeda bahkan berlawanan, meski sekarang hati kita berlari saling menjauhi, tapi nanti langkah yang mulai rapuh ini akan bertemu lagi, dan hatimu yang lelah akan menemukan tempatnya kembali, hatiku.
Karena, aku tau setiap hal yang kita yakini dan tanamkan dalam-dalam dalam lubuk hati kita suatu saat akan terwujud.

Aku pernah membayangkan suatu saat nanti kita akan ada dalam satu semesta yang sama yang kusebut keluarga, dengan bintang dan mentari yang akan selalu menaungi semesta kita yang kusebut buah cinta kita, mereka yang akan selalu ada dalam siang dan malam kita, mereka yang akan selalu ada dalam hari-hari kita. Berlebihankah?

Mereka yang takut akan jarak adalah mereka yang takut tidak akan dijodohkan oleh Tuhan, mereka yang hatinya terlalu takut terluka, dan mereka yang takut membunuh rindu.

Mereka bilang jarak itu kejam, menjauhkan dua hati yang terikat cinta (katanya), padahal cinta yang sebenarnya bukanlah apa yang selalu mereka lihat setiap hari melainkan apa yang selalu mereka rasakan setiap hari.

Mereka bilang jarak itu tidak pengertian, padahal jarak hanyalah penguji kekutan cinta, jarak hanya lah ujian agar dua hati tetap akan saling menyayangi meski terhalang ribuan mil jauhnya itu.

Hatiku hampir setiap waktu mendetakkan namamu meski kita terhalang langkah ribuan kaki, meski aku tau dijauh sana hatimu mungkin tak sama, bisa saja dijauh sana hatimu terpagut pada hati lain.
Namun aku selalu yakin ketika hatimu lelah nanti ia akan kembali, ia akan beristirahat dihati ini dan itu selalu aku yakini setiap hari.

Hampir setiap hari hatiku tersenyum dengan alasan yang sama, KAMU.
Meski disana kamu mungkin sedang tersenyum dengan yang lain
Setiap hari aku selalu berdoa dengan hal yang sama, kebahagiaanmu
Meski mungkin dijauh sana kamu sedang berbahagia dengan yang lain

Kembalilah ketika hatimu lelah berjalan, hatiku adalah tempat ternyaman untukmu kembali
Pulanglah ketika kamu sudah puas mampir keribuan hati, aku yakin hatiku adalah tempat terakhirmu bertahan
Jadi mari berdamai dengan jarak, dan biarkanlah jarak yang menguatkan ikatan cinta kita
biarlah jarak yang menyulamkan kebahagiaan kekal untuk kita nantinya.

Monday, August 26, 2013

Langitmu Langitku, Itu Rindu (Soundcloud : Zarry Hendrik & Rahne Putri)

Surya menyapaku, bulan menemanimu.
Kita tak berada dalam satu langit, tapi seluruh angkasa menyebutmu.
Mereka mengirimu dalam ruang rindu.
Kkau misteriku,, nafas keduaku,, bulir nadiku.
Sapa aku dalam ruang rindu.
Aku berdiri, aku tak berjarak dengan telepon genggam pengganti pelukmu.
*KRIIIINNGGGG....
Nada telepon itu adalah nyanyian benda canggih terhebat.
Dan auramu merambat menggetari hatiku, inilah waktuku, inilah waktumu, kurekatkan telingaku.

kamu : selamat pagi.. karenamu aku jadi mengingat, jika aku memukulmu, Tuhan memukulku.
aku : pagi.. akupun teringat, semoga hujan ditempatmu bukan wanita, karena aku bisa cemburu, dia lebih dulu menyentuh tubuhmu.

*Aku mendengar suaranya, menembus nadi terdalamku. Entah bagaimana beku dan hangat bisa kurasa menjadi satu. Jemariku dan mataku menatap lurus jutaan puisi yg kau kirim jutaan detik lalu.

kamu : puisi yg ku buat untukmu, kau pasti suka, karena resepnya datang dari surga.
aku : ya aku suka, surga yg berwarna. Oh iya suatu saat jika kau buta warna, aku telah siap melukis pelangi monokrom dihatimu.

*Aku terdiam, aku tersenyum dan berusaha kusembunyikan olehmu. Seakan kau bisa menembus ruang melihatku. Tapi aku tau, kau tau senyum itu.

kamu : Aku tidak tau menau tentang arsitektur. Tapi ulahku kah yg menjadi jembatan antara senyummu dan surga pagi ini?
aku : Entahlah. Tapi saat ini, aku yg tak tau menau tentang ilmu bumi ini tau pasti kalau tatapan matamu, walau hanya dibayangku, masih membuatku lupa akan gravitasi.
kamu : Akupun tidak paham strategi pasukan burdi abad 13, yg aku tau hanyalah membentengimu dari panah lelaki brengsek.

*Aku berbisik pada nuraniku, "tentu kaulah bentengku, kaulah dinding hatiku". Aku bergeser dan menatap langit disela jendelaku, "andai kita satu langit," bisikku.

aku : Aku tak paham astronomi, tapi gugusan bintang setuju membentuk konstalasi rindu kala langitku dan langitmu dipisahkan oleh waktu.
kamu : Aku pun tidak tau menau tentang matematika. Tetapi setiap aku memikirkanmu, 2 x 21 hasilnya selalu lima huruf, sama dengan cinta.
aku : Kau menggodaku lewat angka. Kau tau aku tak suka matematika, aku tak butuh hitungan, karena rasaku tak akan bisa terhitung sampai kapanpun. Saat ini aku hanya membawa bekal sebungkus keyakinan dan kotak berisikan hati. Apa itu cukup untuk menjelajahi waktu bersamamu?
kamu : Kau lebih dari cukup. Tenang dan menjelajahlah bersamaku, meskipun aku tak paham terhadap ilmu apapun, kecuali memahamimu. aku : Namun ingatlah, selama kita menjelajahi waktu, mungkin aku sering lompat dan terbang. Namun tenanglah, karena di dasar hatimu aku selalu jatuh.
kamu : Seangkasa dan sejauh manapun kau terbang tenggelam, mana bisa kau mati? Jika surga memiliki nadi, cinta kita adalah denyutnya.

*Aku tersentak, bagaimana aku tidak mencinta? Setiap kata-kata itu menusuk hingga relung dan batin.

aku : Apa kamu bilang? Surga bernadi dan cinta kita denyutnya? Dengarlah hai kamu, sang cahaya kedua setelah matahari, betapa aku telah jatuh padamu dan menolak bangun lagi.
kamu : Biarlah ucap kuasa Tuhan yg membentuk senyummu. Jatuhlah seperti hujan memukul tanah, jatuhlah sesuai kalender surga.
aku : Apalah guna kalender jika hanya mengurut hari? Kau telah menjadi detik yg kulewati dan segala musim untuk kulalui.

*Kau terdiam, hening... dan aku merekam bunyi nafasmu, sebagai pengingat kau adalah udaraku.

kamu : Aku tidak tau menau tentang otomotif, tetapi namaku disebut olehmu detak jantungku bisa cepat melesat membalap apa saja, siapa saja.
aku : Entah terbuat dari apa dirimu, ketika ku mendengar namamu, semua sel-sel otakku tak henti menggambar wajah dan nadiku yg bergemuruh.
kamu : BumI berputar, tapi aku tidak pusing karenanya. Kamu mau berputar-putar biarlah aku pusing, asal tidak lepas pandanganku ke arahmu.
aku : Tuhan maha pencinta. Dia turunkan butiran cinta seujung kukunya melalui jemarimu dengan kata-katamu yg luar biasa.
kamu : KEMAHAAN Tuhan kulihat kadang humoris, menyediakanmu di musim galau seperti menurunkan hujan dimusim kemarau. Aku terhibur.
aku : KEMAHAAN Tuhan sang pengatur segala. Disediakannya kamu sebagai salju yg siap membekukanku dalam setiap deretan kata-kata syahdu. Aku malu.
kamu : Aku ingin melihat antrian kata yg berdesakan di isi kepalamu. Aku ingin menyaksikan kuasa Tuhan melalui jemarimu.

*Aku tercekik rindu, waktu dan ruang seakan menghukumku. Andai bumi tak berputar, andai waktu terhenti, kan kuabadikan saat ini.

aku : Aku menyalahkanmu. Kini paru-paruku hanya sebesar 1 cm, ruang nafasku disesaki oleh baris-baris cantik yg tersusun semesta pikirmu.
kamu : Aku pun menyalahkanmu. Huruf-hurufmu berbaris seperti tentara. Kini telapak kakiku meleleh, berdiri di atas kata-katamu yg membara.
aku : Ini salahmu. Jika esok matahari memusuhiku, karena hangat kata dan sapamu cukup membuatku melewati ribuan hari tanpa pagi. kamu : Dan aku masih menyalahkanmu. Kau biang keladi, seenaknya menghentikan waktu dunia dengan kalimat ajaib yg setara dengan mantra surga.
aku : Kini Mozzart Bethoven bahkan bisa murka, karena melodi terindah bagiku terlantun dari kata galian tarian lidahmu, dalam setiap kecapmu.
kamu : Tuhan maha kreatif. Dia menciptakan berbagai kalimat semangat untuk hidupku dan salah satunya datang dari dirimu.
aku : Aku tidak pernah menanyakan apa itu cinta hingga kau datang dengan ribuan jawaban. Jawaban yg akan terus kupilih berkali-kali sampai mati. Iya kau jawabanku atas pertanyaan yg bahkan belum kutanyakan. Karena aku yakin meyakini.
kamu : Aku akan tidur, aku tak lelah, tetapi aku ingin berbaring diantara kata-katamu yg berserakan dan lembut seperti bulu-bulu angsa.
aku : Ini detik aku melepasmu dan aku akan kembali lagi pada bayanganmu dan menggenggam hampa jemari yg berjarak. Terima kasih, kini nadiku kembali berdenyut tatkala gubahan katamu menulusuk sanubari dan menari-nari dalam pembuluh arteri. Kau diam, Aku mati. Selamat tidur...

*kututup telepon, gemuruh dalam hatiku. Kini aku hidup lagi dan siap memulai hari...

-SADGENIC-

Tuesday, August 20, 2013

Senyummu sayang...

Kamu tahu sayang apa yang membuat aku kadang mendadak tersenyum tanpa sebab?
Kamu tahu hal apa yang selalu menggelantung difikiranku hingga aku akan merasa bahagia?
Aku hanya perlu melihat senyum manis dari bibir indahmu itu lalu ku bingkai dalam potret yang selalu ku selipkan dalam ingatanku, hingga aku sulit melupakanmu hingga aku lupa caranya bersedih.
Cukup itu saja sayang, aku tak berani melangkah maju satu langkahpun dari ini, aku tidak ingin kamu tahu keberadaanku ini, aku tidak ingin kamu tahu bahwa disetiap harimu ada gadis tolol yang tidak bosan-bosan melihat kamu tersenyum, bahkan hanya untuk melihat kamu dan memastikan kamu baik-baik saja gadis itu selalu membuang-buang waktunya, aku tidak ingin kamu tahu dan senyum indahmu akan redup dari wajah teduhmu.

Memang. Tidak banyak orang yang betah diposisi seperti ini, terlalu banyak yang bosan hingga memutuskan untuk melangkah maju, walau akhirnya mereka kehilangan apa yang sebelumnya menjadi sumber kebahagiaan itu.
Tapi aku sudah sangat puas bisa menjagamu dari sini, dari sisi gelap yang tidak perlu kamu sadari, cukup dengan melihat senyummu akan selalu menggelantung manis dibibirmu aku sudah merasa tenang.
Tidak perlu berangan untuk menjadi wanita beruntung yang akan bisa kamu jaga dihatimu.Tidak perlu! Aku sudah beruntung diposisi ini.

Tolol memang, bahkan aku tidak tahu ujung dari hal yang kusebut kebahagiaan ini.
Apa aku benar-benar bahagia seperti ini? Yah, karena aku tidak ingin memilih hal yang lebih buruk dari ini, atau mungkin karena aku takut memilih hal yang salah.
Aku terlalu nyaman dizona ini, bahkan sakitnya sudah tidak terasa lagi, karena senyummu adalah penawar dari segala perih yang aku rasa. Senyummu adalah sumber bahagiaku setiap hari.

Menunggumu dikampus lalu mengikuti aktivitasmu disosial media adalah hal yang sudah menjadi kewajibanku, seperti sudah terkontrol untuk selalu begitu. Tidak pernah mencoba untuk menyapa, ataupun mengomentari hal-hal yang kamu lakukan. Aku tak seberani itu untuk mengambil kemungkinan terburuk. Dicampakkan kamu.
Hanya berani sekedar tersenyum geli lalu menyimpan setiap wajahmu yang lucu dalam ingatan lalu membayangkannya sebelum aku terlelap tidur.

Oh iya, aku juga senang sekali melihat kamu standup comedy dikampus, bahkan aku tidak pernah ketinggalan untuk melihat setiap acara standup comedymu dengan anak-anak comic lainnya.
Kamu selalu saja punya bit bit yang membuat aku tidak henti-hentinya tertawa, kamu memang sangat sempurna membuatku lupa caranya bersedih, mengingat wajahmu saja aku sudah bisa tersenyum dan tertawa.

Kamu terlalu cukup untukku, hingga aku takut mengharapkanmu lebih, aku takut akan benar-benar merasa terluka, aku takut duniaku yang sudah cukup indah akan hilang, dan aku takut kekasihmu tahu kalau lelakinya kini sangat aku sayangi.
Kekasihmu itu sepertinya sangat protective padamu hingga setiap waktu selalu mencemburui kamu, menyalahkan kamu yang terlalu ganteng itu, bagaimana kalau aku benar-benar mendekatimu? Pasti dia akan sangat cemburu padaku.
Kadang kekasihmu itu membuat senyum indahmu itu hilang, hingga aku sangat takut senyummu tidak akan seindah biasanya lagi, namun kamu sangat pintar mempertahankan senyum dan tawamu meski kadang kekasihmu menyakitimu berkali-kali, kamu selalu punya ribuan alasan untuk tersenyum dan tetap bahagia lagi.

Apakah bila suatu saat nanti kamu tahu kalau ada aku yang selalu mengintaimu dari jauh? Apakah kamu akan tetap mempertahankan senyummu itu? Atau kamu akan menjadi lelakiku yang tidak lagi menebarkan senyummu yang manis itu? Aku takut sayang...
Namun bila suatu saat nanti itu benar-benar datang, aku harus siap! Siap terluka atau siap-siap lebih bahagia.

Wednesday, August 14, 2013

TENTANG YANG LELAH DI SAKITI

Ada hati yang sempat patah, namun tetap kuat
Didalamnya terkubur banyak bongkahan cinta yang tak terselesaikan
Mungkin sempat membangkai, namun tetap dibiarkannya semua cinta itu terpendam disana
Ia bukan tak peduli akan hatinya yang sakit, ia hanya sedang mengajarkannya kuat

Ia yakin hatinya adalah sekuat-kuatnya perasaaan
Ia sedang membentuk hatinya agar tidak lagi dirobohkan dengan perasaan yang semu
Karena ia lelah hanya terus membiarkan hatinya disinggahi lalu ditinggalkan begitu saja
Hatinya bukan pelabuhan, ataupun landasan penerbangan

Dengan berbagai cara ia membentuk hatinya agar selalu baik
Tidak mudah membiarkan hatinya yang berdarah terus terlihat baik-baik saja
Hatinya menangis tapi ia hanya mampu tersenyum dan memeluk hatinya erat
Ia mulai meragu dengan hati hati yang coba menenangkan hatinya

Cinta yang terlalu sering ia biarkan masuk ke hatinya ternyata hanya meninggalkan luka
Kadang hanya sekedar membasuh luka hatinya sesaat lalu meninggalkan guratan luka baru
Kemudian hatinya kembali berdarah dan ia kembali memeluknya sendiri
Tidak ada yang bertahan hingga luka hatinya benar-benar sembuh

Ia mulai kelelahan mengobati luka hatinya sendiri
Kadang ia butuh hati lain untuk menemaninya mengobati luka hatinya
Tapi ia takut hatinya hanya akan disakiti lebih parah lagi
Dan hati itu ada disini, Hatiku...

Namun, dalam kelelahan ini hatinya tetap bisa bernafas dan akan tetap hidup dengan baik-baik saja..

Friday, August 2, 2013

SELAMAT LIMA BULAN, SAYANG

Selamat lima bulan berlalu,sayang..selamat semakin jauh dari Maret kita, Apakabarmu hari ini?
Kemarin baru saja umurku bertambah satu tahun sayang...awalnya aku pikir kamu akan mengucapkan sesuatu yang spesial dihari spesialku, tapi ternyata hanya sekedar ucapan “Selamat ulang tahun” yang kamu tuliskan pada dinding facebook-ku bukan melalui pesan singkat,atau mention di Twitter, apalagi chat Whatsapp.
Ngak apa-apa kok aku sadardiri, lima bulan beranjak dari Maret sudah cukup membuatku tau bagaimana perasaanmu sekarang dan kemarin aku semakin tau bahwa sebenarnya aku tidak pernah benar-benar berarti di hatimu.

Mungkin aku memang harus berhenti pada bulan kelima ini sayang, ternyata memperjuangkanmu selama ini tidak mampu menghapuskan kekasih lamamu itu, dia yang sudah tidak memperhatikan kamu mati-matian tapi masih kamu perjuangkan mati-matian.
Dia masih saja menjadi sebab kamu tidak mau beranjak dari garis yang seharusnya sudah kamu lalui, kamu berhenti hanya untuk menunggu dia suatu saat nanti akan kembali memelukmu dan membawamu melewati garis itu.

Lima bulan bukan waktu yang sebentar untuk tetap membiarkan luka yang kamu gurat berdarah semakin parah setiap harinya, dan aku harus tetap mempertahankan senyumku agar tidak pernah berkurang lengkungannya.
Tidak mudah sayang...melihat kamu tetap memilih untuk semakin jauh tanpa menoleh dan menolongku bangkit, bangkit dan menuntunku untuk berjalan, atau setidaknya membantuku mengeringkan luka ini.

Entahlah, aku semakin yakin bahwa cinta yang pernah benar-benar aku rasa tidak benar-benar mampu meluluhkan keyakinan cintamu kepadanya.
Padahal dia sudah memilih untuk tidak lagi bersamamu, dia sudah tidak memperhatikanmu lagi sedalam aku memperhatikanmu sekarang.

Setelah lima bulan ini aku akan mulai memulihkan lukaku sendiri, aku akan mencoba bangkit sendiri, aku tidak akan mengurangi sesentipun senyumku, memperbaiki diriku agar aku lebih baik dari lima bulan ini.
Semoga tidak ada wanita yang sia-sia memperjuangkanmu lagi selain aku , semoga tidak ada lagi titik air mata dari wanita yang menyayangi kamu, dan semoga kamu bisa segera menentukn pilihan hatimu.

Jangan kuatir sayang, aku masih akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu, kamu masih akan menjadi cerita yang selalu aku ceritakan kepada Tuhan, kamu masih akan menjadi salah satu orang yang aku sebut dalam rapalan doaku kepada Tuhan.
Aku tidak menyesali perjalanan lima bulan ini, perjalanan panjang dengan berdarah-darah ini akan menjadi cerita dimasa depanku kelak, aku tidak akan membenci kamu karena aku tidak berhasil menyelamatkan hatimu dari kekasih lama mu itu mungkin karena aku tidak lebih baik dari dia, mungkin kamu hanya akan tolol memilihku untuk menggantikan dia, kamu benar aku tidak pantas untuk mendapatkan hatimu yang sangat rentan, mungkin kamu tau kalau aku hanya akan menyakiti bila benar akan masuk dalam hatimu, aku tidak akan bisa menyadi penyembuh yang baik, aku tidak bisa menghapus luka dan cintanya dia di hatimu.

Aku menyerah di bulan kelima sayang... walaupun aku tidak yakin akan menemukan yang lebih baik dari kamu, walau aku terlalu buta akan jalan di depan nantinya, aku tetap akan sekuat hati meninggalkan medan pertarungan ini, ini bukan tempatku untuk berlabuh, hatimu bukan dermaga yang tepat untuk aku labuhi.
Walau dengan sedikit tertatih dan sedikit memaksa hatiku untuk pergi, aku yakin didepan nantinya akan kutemukan cahaya, cahanya yang akan menuntunku bahagia, menemukan pelabuhan yang tepat.

Baik-baik ya sayang...aku pasti akan selalu merindukan lengkungan senyummu dulu, aku pasti akan rindu dimainkan sulap lagi denganmu, aku pasti akan rindu menyusuri jalanan jogja tanpa tujuan dengan kamu. Aku meninggalkanmu dengan cinta yang masih menggebu-gebu seperti lima bulan yang lalu.