Terimakasih tuan untuk segala pengacuahanmu, kini aku sadar bahwa aku harus melangkah lebih jauh darimu :)

Tuesday, August 26, 2014

Jalanan Kota Ini

Melewati sudut-sudut jalanan kota kecil yang sepi ini, kota kita yang kecil namun berjarak untuk kita.
Bagaimana tidak? kau dan aku sama-sama disini namun seolah takdir tidak pernah ingin mempertemukankan kita pada jalan yang sama, pada garis kebetulan.
Kau disitu aku disini, kita disatu kota yang sama, namun terasa sangat jauh.

Aku mencarimu, namun aku selalu kehilangan arah. Sepertinya malaikat mulai mempermainkanku, mencoba mengusikku untuk beranjak dan berlalu.
Aku ingin bisa menemukanmu, tanpa harus aku berlari menuju rumahmu lalu mengetuk pintu rumahmu dan perlu kukatakan bahwa aku merindukanmu. Aku tak seberani itu, sayang.

Jarak memang kejam, hanya bagi orang yang dekat namun merasa berjauhan. Bukan jarak berkilo-kilo namun jarak beratus-ratus hati yang tak mampu aku lewati untuk menemukanmu dirumah hatimu. Terlalu banyak hati disana, aku tak mampu melewatinya. Sulit.

Jalanan kota ini sangat tau, bagaimana aku selalu melewati jalan-jalan ini dengan harap kamu juga melewati jalan yang sama lalu mata kita bisa saling menemukan dan saling menjerat.
Namun sayang berapapun lamanya aku berharap, jarak hati kita memang terlampau jauh. Aku kelelahan.

Kalau saja mereka bisa bersaksi atas nama kerinduanku, mereka pasti akan mengatakan padamu bahwa selalu ada perempuan yang dengan penuh harap dapat menemukanmu dijalan ini, ada sesosok perempuan gila yang sejak beberapa tahun ini sangat ingin melewati jalan ini bersamamu. Bahkan, ia pun pernah memimpikan dapat berjalan berdampingan menuju altar pernikahan bersamamu. Sungguh gila.

Kini, aku sudah terlalu yakin bahwa kita memang tidak ditakdirkan untuk berjodoh, kita jauh dari kata sama dalam segala hal meski aku sudah banyak mencoba untuk dapat menyukai segala hal yang kamu sukai. Aku sudah berlari jauh dari dariku sendiri, aku sudah bermetamorfosa menjadi seperti bayangan yang berharap dapat kamu lihat.
Silahkan kamu panggil aku gila, perempuan dengan tampang pas-pasan yang dengan lancang ingin sekali kau genggam, yang selalu menjadikanmu imaji yang tak dapat lagi tergantikan.

Maaf untuk kesekian kalinya, dijalanan kota ini aku akan mulai menyadari bahwa memang jauh kita dari kata bersama.
Kamu melewati jalanan ini dengan perempuan lain, dan aku dijalan ini menunggumu dengan harapan penuh.
Maka, berawal dari jalan ini pulalah aku mulai melaangkah dan meninggalkan semua kenangan dijalanan kota ini, bila kamu lelah lalu berhenti dikota kita ini dan kamu perlahan mulai menyadari kenangan-kenangan kita pernah ada dikota ini, tapi maaf mungkin saat itu aku sudah melewati jalan ini dengan yang lain, dengan yang mau menyadari bahwa perempuan tak seharusnya dibiarkan menunggu karena dari keletihan-keletihan nya menunggu Tuhan sudah menciptakan kekuatan baru.



Selamat menikmati jalanan kota ini dengan siapapun dan kapanpun, jangan pernah berhenti dan menunggu siapapun yang sudah berlalu.

Monday, August 4, 2014

Maafkan Aku yang Merindukanmu

Malam ini akhirnya aku tulis juga tulisan ini, entahlah aku sedang kegilaan menahan rindu...

Selamat malam tuan yang sudah kepunyaan orang
Maafkan aku, malam ini aku benar-benar tidak bisa menahan perasaan rindu yang beberapa hari ini aku coba pendam dalam-dalam.
ini salahmu tuan, karena beberapa hari lalu kamu tiba-tiba kontakmu masuk dalam list chat bbmku.
Salahmu kamu mulai mengajakku mengobrol tanpa kamu tahu usahaku yang mati-matian menepis kamu dan semua kenangan tak sengaja yang kamu torehkan dengan sangat mendalam.
Kamu menggodakan, mengatakan tentang inginmu untuk aku main kerumahmu, katamu ingin kau kenalkan aku dengan orang tuamu, ah lelucon tolol apa itu.
Sumpah perasaanku kembali melayang-layang lagi.
Awalnya kukira kau hanya salah chat atau mungkin kamu sedang kurang waras tapi itu benar-benar nyata chat darimu.

Tuan, tahukah kamu setelah hari itu aku seperti kamu beri nyawa lagi untuk kembali berharap dan berangan mendapatkan lagi kesempatan untuk dapat bersamamu.
Sempat kupikir kamu sudah mengakhiri hubunganmu dengan kekasihmu itu, tapi aku ternyata hanya sebatas tempatmu berlari saat kamu sedang ada masalah dengan kekasihmu.
Sakit tuan mengetahui kata-katamu yang masih manis seperti dulu itu ternyata hanya seperti basa-basi, hanya sekedar omongan tidak penting saat khilafmu.

Entah mengapa akhir-akhir ini rasa sesal itu sangat terasa meyeruak di hatiku, rasa yang selalu saja hadir disetiap lamunanku.
Kamu menjadi semakin mempesona saja, aku sungguh rapuh untuk begitu saja melewatkanmu. Akhir-akhir ini seperti bisikan-bisikan jahat setan itu muncul, bahkan hingga terbesit pertanyaan “kapan kamu putus dengan kekasihmu itu?”
Gila? Memang.
Aku kehabisan cara untuk mengendalikan rinduku sendiri, tolong bantu aku menjadi biasa saja sepertimu.

Tuan, tolong sampaikan maafku untuk kekasihmu, kekasihmu yang sangat sabar menyayangimu, kekasihmu yang masih mau bertahan untukmu meski kamu terlalu sering sibuk sendiri.
Tolong katakan padanya, tetaplah sabar menyayangimu, tetaplah bertahan untukmu, karena dia yang terbaik untukmu, karena kamu terlalu beruntung mendapatkannya.
Tolong kamu jangan menyakiti wanitamu itu, mungkin kamu tidak akan mendapatkan wanita sepertinya lagi kelak, tak juga aku.
Katakan juga pada kekasihmu, maafkan aku karena lancang merindukan kekasihnya, yang telah tega berharap kekasihnya bisa menjadi milikku.

Tuan, jadilah lelaki yang setia meski nanti kau tau aku ternyata masih telalu menyayangimu.
Jadilah lelaki yang bertanggung jawab dengan kelakuannya, aku yakin kamu bisa menjadi kebanggannya.
Aku lebih baik seperti ini daripada harus merebutmu dari wanita yang sangat jauh lebih baik dari aku.

Mencintai itu urusan hatimu, kamu tidak pernah bisa mengatur satu hal dari hidupmu yaitu pada siapa kamu jatuh cinta, namun kamu masih bisa menentukan kemana hatimu kamu labuhkan. Jatuh cinta itu urusan hati, menjatuhkan hati itu urusan masadepanmu - @Taradita18