Kau tahu tuan? Seakan-akan lirik-lirik didalam lagu ini menghantamku keras-keras. Aku dipentalkan lagi kemasa-masa dimana aku kembali menyesali apa yang dulu harusnya kulakukan yaitu membuatmu tetap bertahan, mengikatmu dengan status yang pasti dan kesalahanku yang melepaskanmu begitu saja.
Hingga akhirnya kamu kini telah menghabiskan tiap senyuman bersama wanita lain, yang bukan aku.
Kau tahu tuan? Bagaimana kejamnya aku membunuh setiap benih-benih kerinduan yang lancang tumbuh di batinku, aku sekuat tenaga menepisnya agar tidak berkembang makin besar.
Andaipun kini aku mengungkapkan betapa menyesalnya aku kala itu tidak membuatmu bertahan, andaipun aku bilang bahwa aku dulu sangat-sangat ingin juga memilikimu, mungkin kamu akan memakiku dan murka denganku.
Aku tahu, dulu aku terlalu membesarkan ketakutanku akan cinta yang salah, aku terlalu dini mengutukmu sama dengan laki-laki lain yang pernah masuk kedalam hidupku dan menghacurkan hatiku begitu saja.
Aku barusaja melihat postingan fotomu tuan, sungguh aku makin dipukul oleh perasaan sesal yang mendalam, aku bagai diruang hampa oksigen, aku sesak!
Melihatmu tampil dipanggung menghibur mahasiswa baru di kampusmu, kamu sungguh mempesona tuan.
Aku pernah sekali bermimpi bisa menjadi orang yang akan kamu nyanyikan lagu spesial di atas panggung,lalu kau tarik aku ke atas panggung dan kau beri aku mawar. Romantis bukan? Maaf, sekali lagi aku harus sadar bahwa kini kau kepunyaan orang.
Tuan, aku sebenarnya ingin sekali mengetahui bagaimana sebenarnya isi hatimu. Kamu sudah memilih dia sebagai kekasihmu, namun kamu juga seperti tidak pernah merasa bahagia dengannya.
Tahukah kau? Hatiku juga sakit ketika aku tahu kamu tidak bahagia dengannya, aku seperti ingin memelukmu tuk membantumu ringankan pedihmu, tapi aku bukan siapa-siapa. Aku tidak tahu apakah aku masih memiliki secil ruang dihatimu atau tidak. Namun biarlah dari jauh sini, ada doa-doa yang selalu aku panjatkan untukmu, ada malaikat-malaikat kecil yang ku kirimkan tuk membantu hapuskan pedihmu. Semoga dari jari ribuan mil kita, tuhan selalu mengabulkan doa kita.
Malam ini tuan, aku ingin membuat suatu pernyataan bahwa aku masih sering hilang kendali dan lancang merindukanmu.
Aku sebenarnya juga tidak ingin hal ini terjadi, namun apakah kesanggupanku ini, aku tidak mampu mengendalikan diriku sendiri. Maka, aku ingin meminta maaf kepada kekasihmu yang mungkin saja akan cemburu, bahwa sesungguhnya merindukanmu adalah di luar kendaliku.
Tidurlah dengan nyenyak tuan, jangan kau pikirkan tentang tulisan maha tidak penting ini. Ini hanya sedikit ketololan yang ingin sekali aku ungkapkan namun aku tidak ingin menganggu pikiranmu bahkan kekasihmu.

No comments:
Post a Comment