Terimakasih tuan untuk segala pengacuahanmu, kini aku sadar bahwa aku harus melangkah lebih jauh darimu :)

Tuesday, January 13, 2015

Partner yang serba tiba-tiba

Yang tidak pernah kita pikirkan dulu justru menjadi pengisi pikiran kini – jodoh?

Sampai detik iki, setelah satu bulan kita mencoba berjalan beriringan masih saja aku berpikir, bagaimana dirimu yang tidak pernah sekalipun terpikiran kini menjadi satu-satunya alasan mengapa aku tersenyum ketika mendapati layar handphone-ku menyala dan melihat ada messagge darimu.
Tujuh tahun yang lalu kita bukan siapa-siapa, bahkan tidak saling kenal. Kita sama-sama satu sekolah namun aku dan kamu tidak pernah kenal bahkan akan berpikir bertemu pada titik ini. Lalu kita bertemu lagi pada tiga tahun berikutnya, dan ternyata kita menjadi teman satu kelas baru lah kita mulai saling mengenal. Tapi bukan teman yang dekat, biasa saja. Rasanya masih kemarin kita bercanda sebagai sebatas teman,kini kamu membuatku tersenyum sebagai partner hidup yang menyenangkan.
Hai partner...entah ini kebetulan atau memang Tuhan sudah merancang skenario untuk kita seperti ini. Kita yang hanya sekedar teman biasa tiba-tiba saja saling menjelma sebagai pelengkap kesepian kita. Hati kita yang sama-sama kosong tiba-tiba saja saling mengisi. Akupun lupa bagaimana akhirnya kita bisa menyatu. Yang kutahu kini namamu sudah bertitle sayang.
Walaupun sebenarnya aku masih ragu melangkahkan kaki sejauh ini bersamamu, namun kadang kata-katamu mampu menguatkanku, seketika membuatku yakin tuk terus mencoba melangkah bersama. Kadang kau membuatku kuat lagi untuk terus berjalan bersama, namun kadang aku terlalu takut semua ini akan sama seperti yang lalu lalu. Aku terlalu takut ditinggal tanpa alasan lagi, aku terlalu takut ditinggalkan tiba-tiba lagi.

Selamat satu bulan berlalu sayang... semoga proses ini dapat kita lalui bersama-sama. Berjanjilah untuk terus mengenggam tanganku diperjalanan panjang ini. Aku masih ingin melewati bulan-bulan selanjutnya bersamamu, aku masih ingin mendapati namamu setiap pagi membangunkanku, aku masih ingin melewati malam-malam yang panjang dengan percakapan maha tidak penting bersamamu. Semoga bulan pertama kita akan menghadirkan pelangi di bulan-bulan berikutnya. Semoga kita akan selalu menguatkan.
Ingatlah sayang... bahwa kita bukanlah apa-apa tanpa kamu yang selalu ada untukku dan aku yang selalu mencoba melengkapimu. Tetaplah menjadi partnerku yang tidak pernah lupa mengingatkan aku untuk makan. Tetaplah membuatku tenang ketika sebenarnya aku sangat takut kau tinggalkan. Jadilah partner yang terbaik, yang selalu sibuk tapi tetap memberiku kabar sekedar membuatku tenang. Mungkin ini jawaban dari beberapa kegagalanku dulu, dan kamu adalah jawaban itu. Walaupun aku masih ragu, namun aku yakin ada maksud dalam setiap pertemuan yang Tuhan ciptakan. Aku yakin kegagalan-kegagalan itu pasti akan berujung pada keberhasilan. Semoga kamulah keberhasilan yang Tuhan ciptakan untukku, semoga kamulah jawaban dari setiap titik airmata diujung sujudku.

Selamat melangkah ke bulan kedua sayang semoga kita semakin yakin dalam menguatkan, semoga tidak ada kerikil-kerikil tajam yang mengganggu perlajanan kita. Jadikan perjalanan kita perjalanan yang mengasyikkan, nikmatilah setiap detik yang kita lalui bersama agar kelak apabila kita berjalan sendirian kita ingat bahwa kita pernah mencoba berjalan beriringan.


Dari ndesmu yang hobi mengejekmu
Dari yang selalu bilang kangen ngatain kamu
Sayang

No comments:

Post a Comment